Yogyakarta dan Kerajinan

            Yogyakarta menawarkan berbagai buah tangan bagi wisatawan, mulai dari hal-hal yang memanjakan mata seperti batik yang dapat dipakai sebagai pakian, rok atau celana bahkan tas. Dan hal-hal yang memanjakan perut para penikmat makanan khas Yogyakarta seperti bakpia. Tak jarang wisatawan domestik bahkan wisatawan asing kerap kali mengunjungin Yogyakarta hanya untuk membuang uang dengan menikmati indahnya Yogyakarta semabari menikmati makanan khas Yogyakarta.
Tahukah anda? Kalau Daerah Istimewa ini dikenal sebagai Kota Budaya, oleh karena itu jangan kaget saat berkunjung kesini dan menemukan orang-orang yang santun lagi menyenangkan, menemukan kain batik cantik menggoda dompet bertebaran dimana-mana, kerajinan-kerajinan tangan yang unik dan lucu. Dan tahukah anda? Kalau Yogyakarta telah lama dikenal sebagai surga barang kerajinan. Contoh nyatanya adalah Candi, Candi berusia ribuan tahun terbuat dari batu yang diukir, candi merupakan bukti kreativitas masyarakat Yogyakarta sejak dahulu kala, terawat dan tetap indah hingga sekarang. Seni di Yogyakarta semacam gen yang harus dan pasti diturunkan pada generasi setelahnya. Budaya di Yogyakarta telah mengakar kuat, tidak ada penurunan pada kualitas seni dan budaya pada Yogyakarta.  Masyarakat Yogyakarta mengambil peluang yang baik dan tepat dari citra Yogyakarta, yaitu berwirausaha dalam bidang kesenian.
Di Yogyakarta tepatnya di Bantul terdapat desa wisata yaitu Kasongan yang di dalamnya terdapat pengrajin gerabah. Sebelum membahas tentang gerabah lebih dalam, apa itu gerabah? Menurut wikipedia, Gerabah adalah perkakas yang terbuat dari tanah liat yang dibentuk kemudian dibakar untuk kemudian dijadikan alat-alat yang berguna dan mampu membantu pekerjaan manusia. Sebenarnya tidak hanya dapat membantu, tanah liat yang akan diolah menjadi gerabah dapat dibentuk menjadi patung-patung kecil karakter yang dapat kita gunakan sebagai hiasan di ruang tamu agar terlihat lebih homey.

Selain Kasongan, di Yogyakarta terdapat pasar tradisional yang setiap harinya penuh dan ramai dengan pengunjung. Lokasinya di  Jl. Pabringan, Daerah Istimewa Yogyakarta dekat sekali dengan Malioboro, yaitu pasar beringharjo. Siapa pula yang tidak tahu pasar beringharjo? Pasar yang dikenal sebagai pasar ‘serba murah’ dan tak pernah sepi. Pasar ini menawarkan berbagai macam kebutuhan, mulai sandang dan pangan sampai asesoris yang lucu dan unik. Ingin mencari kain batik dengan beragam motif? Di pasar beringharjo ada. Ingin mencari tas rajut atau sepatu rajut atau dompet rajut atau semua yang berbau rajutan? Di pasar beringharjo ada. Pasar tradisional yang tidak kalah terkenal dengan mall-mall di Yogyakarta.

            Di Yogyakarta terdapat kaos yang sangat terkenal. Contohnya Dagadu, Dagadu merupakan perusahaan yang memproduksi kaos-kaos sederhana, lucu dan menarik yang mampu menghidupi produser kaos lainnya yang mirip dengan dagadu. Menurut kami hal tersebut merupakan hal yang unik, di mana dagadu selain dapat menghidupi orang-orang yang di dalamnya, dagadu juga menghidupi orang lain.
            Kerajinan kulit pun tak kalah nge-hitz dengan kerajinan-kerajinan lain yang ada di Yogyakarta. Kulit dapat dibuat menjadi dompet, tas, bahkan peci atau kopiah. Hal yang menarik dan unik adalah peci yang terbuat dari kulit yang diukir dan dengan menggunakan motif rajutan. Peci ini dapat kita temukan di Bantul. Peluang besar untuk para pengrajin peci ini adalah saat menjelang lebaran atau hari raya, karena mayoritas dari penduduk di Indonesia adalah muslim maka permintaan peci unik ini akan melonjak saat mendekati lebaran.  
Sumber: http://citosmagz.com/creative/brajan-desa-bambu-dan-wisata

            Di Sleman tepatnya di kabupaten Minggir terdapat Desa Wisata Brajan yang merupakan salah satu dusun sentra kerajinan bambu. Brajan dikenal sebagai desa wisata kerajnan bambu karena 98% dari jumlah penduduknya adalah pengrajin bambu. Tiap bulan Brajan selalu menjadi tujuan Wisata Nusantara (Wisnu) dan Wisata Manca Negara (wisman), baik rombongan yang kebanyakan para siswa dan mahasiswa dari luar Yogyakarta maupun perseorangan. Dalam perjalanan menuju Brajan, kita akan melawati jalan Godean, di pinggir jalan Godean terdapat pengrajin genteng. Kerajinan ini tidak jauh berbeda dengan kerjinan lain yang berbahan dasar tanah liat.
            Melimpahnya sumber daya alam berbanding lurus dengan melimpahnya ide-ide cemerlang dalam bidang kesenian. Yogyakarta tak akan pernah bosan dan stuck dalam memproduksi kerajinan-kerajinan yang unik dan menarik. Karena hidup masyarakat Yogyakarta mayoritas berasal dari dunia seni.
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar